Berita

In House Training "Pengintegrasian Literasi dan Numerasi" SMAN 1 Kutasari

Kutasari, 11 Desember 2024 – SMA Negeri 1 Kutasari menggelar kegiatan In House Training (IHT) bertajuk “Pengintegrasian Literasi dan Numerasi dalam Pembelajaran dan Asesmen Hasil Belajar”. Acara yang berlangsung di ruang aula ini menghadirkan narasumber Nokman Riyanto, S.Pd.Si., M.Pd., seorang praktisi pendidikan yang berpengalaman dalam implementasi Kurikulum Merdeka.  

Kegiatan dibuka oleh Kurnianingsih, S.Pd., Kepala SMA Negeri 1 Kutasari, yang menyampaikan pentingnya kolaborasi dan pengembangan kompetensi guru untuk menciptakan pembelajaran yang berkualitas. Sambutan tersebut dilanjutkan dengan paparan konsep literasi dan numerasi dalam Kurikulum Merdeka oleh Nokman Riyanto.  

Beliau menjelaskan bahwa literasi dan numerasi merupakan kemampuan dasar yang harus terintegrasi dalam semua mata pelajaran. “Literasi bukan sekadar membaca, dan numerasi bukan hanya menghitung. Ini adalah kemampuan untuk menganalisis informasi dan memecahkan masalah dalam konteks kehidupan nyata,” ungkapnya.  

Sesi terakhir diisi dengan praktik merancang pembelajaran dan asesmen berbasis literasi dan numerasi. Para guru berlatih membuat rancangan pembelajaran yang lebih kontekstual, dengan fokus pada pengembangan kemampuan berpikir kritis siswa.  

RR Sutanti Niti Pangesti, S.Pd., selaku Ketua Tim Pengembang Sekolah, menyatakan bahwa IHT ini adalah bagian dari upaya meningkatkan kompetensi guru di SMA Negeri 1 Kutasari. “Kami perlu mendatangkan narasumber agar guru bisa berbagi ilmu dan tidak hanya belajar secara individu. Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang masih menjadi catatan dalam rapor pendidikan sekolah,” ujarnya.  

Kegiatan IHT serupa sebaiknya dapat diadakan secara rutin untuk menjawab kebutuhan pengembangan kompetensi guru. Beliau juga mengajak guru untuk dapat memberikan masukan terkait tema pelatihan berikutnya agar program pengembangan lebih relevan dengan kebutuhan.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para guru dapat menerapkan konsep literasi dan numerasi secara lebih optimal dalam pembelajaran, sejalan dengan perubahan kurikulum yang menuntut inovasi dan adaptasi berkelanjutan.