Berita

Belajar Bersama Ahli: Siswa SMA Negeri 1 Kutasari Menyelami IoT dan Inovasi Lingkungan dalam Projek P5

Siswa kelas 12 SMA Negeri 1 Kutasari berkesempatan belajar bersama ahli dalam kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Berekayasa dan Berteknologi Untuk Membangun NKRI”. Dalam kesempatan tersebut, ada 2 narasumber yang turut membagikan ilmunya, pada Senin (26/8/2024).

Imam Setiadi, S.Pd., selaku Waka Sarpras SMA Negeri 1 Kutasari memberikan sambutan untuk membuka acara ini.

“Saat ini, kalian sudah kelas 12, sudah saatnya kalian belajar tentang berekayasa dan berteknologi sesuai dari tema P5 ini. Bapak ibu fasilitator dan koordinator berusaha memberikan layanan yang terbaik agar kalian bisa berekayasa dan berteknologi untuk membangun Indonesia tercinta,” katanya.

IR. Priswanto, Dosen Fakultas Teknik UNSOED menyampaikan materi pertama tentang IoT (Internet of Things). Internet merupakan sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer komputer dan jaringan jaringan di seluruh dunia. 

“Karena internet ini merupakan jaringan komputer yang terhubung, ada informasi-informasi yang positif dan informasi-informasi yang negatif, yang menjadi dampak dari internet itu,” katanya.

Disini IR. Priswanto juga menjelaskan berbagai macam materi IoT, mulai dari sejarah, definisi, paradigma, model referensi, kebutuhan, aplikasi, dan manfaan IoT.

Definisi IoT menurut Kevin Ashton yaitu sensor-sensor yang terhubung ke internet dan berperilaku seperti internet sehingga memungkinkan kita untuk monitoring dari jarak jauh. IoT sendiri bisa di aplikasikan untuk smart business, environmental monitoring, smart home, dll. Cara kerja IoT yaitu setiap benda yang terhubung dengan internet bisa diakses kapan saja dan dimana saja.

Sesi belajar Bersama ahli dengan narasumber yang pertama berakhir dengan sesi tanya jawab. Di sesi kedua, para siswa belajar bersama Dhani Armanto, yang berasal dari Kelompok Pelindung Hutan Bakti Wana Sari.

“Curriculum vitae ini akan kita jadikan bahan,” ucap Dhani Armanto.

Dari curriculum vitae Dhani Armanto, ada banyak hal yang dibahas, terutama pada hal penelitian yang telah dilakukan oleh beliau. Contohnya penelitian tentang “bagaimana cara menanam kentang tanpa pestisida dan pupuk kimia”.

“Pada tahun 2001/2002 kita mencoba memetakan satu Kabupaten Wonosobo itu bagusnya ditanamin apa? Karena kalo semua lokasi ditanamin sak senenge orang, hasilnya tidak sesuai karena tanaman harus sesuai dengan tanahnya. Kalo dipaksakan berarti pupuknya harus banyak dan pestisidanya harus banyak,” katanya.

Para siswa juga belajar tentang parfum dan lotion. Pada zaman dulu, parfum digunakan untuk menutupi bau dari budaya yang jelas-jelas sangat jorok. Era parfum sudah berakhir di tahun 80-an.

“Parfum-parfum yang berasal dari bahan alam, itu sudah hilang. Yang hari ini beredar, parfum yang basisnya fragrance, terbuat dari bahan kimia yang namanya phthalates,” jelas Dhani Armanto.

Seperti sesi pertama tadi, sesi belajar Bersama ahli dengan narasumber yang kedua ini juga berakhir dengan sesi tanya jawab.