Berita

Siswa SMA Negeri 1 Kutasari Ikuti Kegiatan Belajar Bahasa Mandarin Bersama Narasumber Ahli

Purbalingga, 12 Desember 2025 — Siswa SMA Negeri 1 Kutasari mengikuti kegiatan pembelajaran Bahasa Mandarin yang menghadirkan narasumber Bapak Dani Darmabrata Basuki, yang pernah mengajar Bahasa Mandarin di SMA Negeri 5 Purwokerto dan kini aktif menjadi penerjemah profesional Bahasa Mandarin–Indonesia. Kegiatan ini menjadi salah satu upaya sekolah untuk memperluas wawasan siswa mengenai bahasa asing dan peluang global di masa depan.

Bapak Dani yang menguasai tiga bahasa—Inggris, Indonesia, dan Mandarin—berbagi pengalaman mengenai pekerjaannya sebagai penerjemah serta pengajar Bahasa Indonesia untuk pekerja Tiongkok di Karawang. Selain itu, beliau juga aktif membantu pelaku usaha Indonesia dalam transaksi dengan pembeli dari Tiongkok, terutama di sektor industri kayu dan pertanian.

Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan bahwa informasi mengenai studi luar negeri, termasuk ke Tiongkok, kini sangat beragam dan terbuka. Beliau menekankan bahwa siswa harus mempersiapkan diri menghadapi ujian bahasa Mandarin dari kelas X apabila berminat melanjutkan studi di Tiongkok. Menurutnya, belajar di Tiongkok tidak harus mengambil jurusan bahasa Mandarin; berbagai program studi lain juga tersedia.

Bapak Dani mendorong siswa agar aktif bertanya.“Semakin banyak pertanyaan, semakin banyak obrolan menarik yang muncul,” ujarnya, mengajak para siswa berani menggali rasa ingin tahu mereka.

Salah satu siswi, Mikaila, turut menunjukkan kemampuannya memperkenalkan diri dalam Bahasa Mandarin. Ia mengaku sudah mempelajari bahasa tersebut sejak TK, SD, hingga SMP. Mikaila bahkan menunjukkan contoh tulisan angka Mandarin 1–10, yang mendapat apresiasi dari narasumber dan para guru.

Kepala SMA Negeri 1 Kutasari, Ibu Kurnianingsih, S.Pd., berharap agar kegiatan ini dapat memberikan pencerahan bagi para siswa. Beliau menekankan pentingnya mengenal bahasa Mandarin bukan hanya dari sisi linguistik, tetapi juga budaya dan perkembangan ekonomi Tiongkok yang berpengaruh besar di dunia saat ini.

"Selama ini, pengetahuan anak-anak tentang Tiongkok masih terbatas dan lebih banyak diperoleh dari media. Dengan kegiatan ini, kami berharap muncul minat, rasa ingin tahu, dan pemahaman yang lebih menyeluruh, sehingga dapat membuka wawasan mereka terhadap peluang karir di masa depan," pungkasnya. 

Kegiatan belajar ini ditutup dengan sesi diskusi interaktif dan ajakan kepada para siswa untuk terus mengembangkan kemampuan bahasa asing sebagai bekal menghadapi dunia global.